Masa darurat perpindahan dari seorang pekerja biasa ke seorang pengusaha dengan memulai bisnis sendiri sangatlah tidak
mengenakan terutama sekali di tahap tahap awal. Benar kalau ada yang
berpendapat bahwa kita akan menjadi bos bagi
diri sendiri, tapi status ini akan
beriringan dengan konsekuensi yang tidak
ringan, dibebani bermacam-macam tanggung jawab.
Bagi yang serius hendak memulai bisnis sendiri dengan memilih
profesi pengusaha daripada seorang pekerja, ada baiknya perlu memikirkan secara
masak-masak beberapa hal penting sebelum memutuskan meninggalkan status lamanya
sebagai pekerja.
Baca juga
Yang pertama adalah menyangkut dana,
ini menjadi tulang punggung dan kekuatan untuk memulai bisnis baru.
Mengapa dana itu penting ?
Cara memulai usaha dengan titik tekan di point ini harus diambil perhatian serius karena sangat membantu bagi
pemilik bisnis guna memastikan apakah dapat membiayai operasi bisnisnya hingga
sampai sukses menghasilkan pendapatan.
Tanpa di dukung dana yang
mencukupi maka anda akan menanggung kerugian yang begitu besar. Harus kita tahu,
ketika hendak memulai usaha, ada 3 resiko serius yang sering akan di hadapi,
seperti :
2. Tingkat persaingan usaha yang begitu ketat,
Regulasi
atau kebijakan pemerintah di bidang ekonomi pun ikut andil dalam menciptakan
resiko pasar. Misalnya soal kenaikan harga bahan bakar
minyak, maka akan ikut menaikkan harga pokok suatu barang
di pasar.
Baca juga
Melihat dari 3 resiko itu maka
saya yakinkan di tahun awal memulai bisnis sendiri, kondisi keuangan anda akan
terguncang hebat, pertanyaannya siapkah anda dengan keadaan itu ?
Masa-masa sulit sebagai pemain
baru di pasar tanpa ada pembeli sama sekali akan menjadi sumber utama
penyumbang kesulitan keuangan anda saat memulai bisnis.
Jadi, rencanakanlah secara utuh
menyeluruh dan akurat ide bisnis anda sebelum meninggalkan pekerjaan sebagai
seorang pekerja. Bagaimana menyempurnakan ide bisnis itu ? simak terus
ulasannya.
Peraturan
memulai bisnis sendiri
Peraturan
pertama , harus disadari, memulai bisnis
sendiri itu berarti anda akan keluar dari zona nyaman di mana selama ini sudah
memberikan banyak pendapatan. Nah, ketika bisnis itu mulai berjalan, maka jangan kaget akan
banyak perubahan yang membuat anda terkejut dan semuanya harus bisa kita hadapi
seorang diri.
Di awal-awal memulai bisnis,
anda harus mencari calon-calon karyawan baru, melatih mereka tentang cara
bekerja, membuat aturan-aturan yang mengikat kepada karyawan sampai bahkan
membantu karyawan memperbaiki peralatan kerja yang mungkin rusak.
Ini bukan jalan pintas yang
mudah dan sangat melelahkan karena banyak pekerjaan yang harus dibereskan
segera. Ingat, semuanya akan dilakukan dari nol tanpa ada seorang guru yang
dapat mengajarinya.
Jadi, tanya pada diri
sendiri, apakah sudah cukup tangguh melakukannya dan siapkah kita untuk belajar
lebih banyak ketika memulai bisnis ? ini Peraturan
kedua, yang wajib kita patuhi.
Belajar dan terus belajar dari
berbagai kondisi bisnis yang dihadapi akan semakin membuat kita terampil menyelesaikan
berbagai macam persoalan.
Kata kuncinya, adalah
komunikasi, bangun jaringan komunikasi yang luas baik dengan karyawan kita atau
siapa saja yang sudah berpengalaman dalam dunia bisnis.
Dukungan Keluarga
Faktor ini sering dilupakan dan
di abaikan saat mulai berbisnis bagi pemula. Mereka memulai usaha hanya karena merasa
memiliki ide yang cemerlang seperti matahari di siang hari.
Padahal sekedar memiliki ide itu
saja belum cukup, kita butuh dukungan keluarga berupa saran-saran untuk menyempurnakan ide bisnis itu.
Dengan mengetahui pendapat
keluarga dekat, maka mereka juga
akan siap untuk bertahan memasuki fase krisis keuangan di tahap awal mulai
berbisnis. Pastikan pasangan anda setuju dengan ide bisnis yang anda gagas
sehingga dukungan akan mengalir kencang tanpa henti.
Diskusikan dengan pasangan,
beberapa kondisi keuangan darurat yang diperkirakan akan kita hadapi saat
bisnis itu sudah berjalan. Apa rencana cadangan anda yang harus dipersiapkan
ketika menghadapi kondisi tidak terduga itu ?
Tak kalah pentingnya, saat memutuskan
berhenti bekerja dari kantor sebelumnya, pelihara terus jaringan dengan
teman-teman kantornya. Belakangan, jaringan ini akan menjadi pusat penyebaran informasi dari
bisnis yang anda sedang geluti.
Paling tidak mantan teman
seprofesi itu menjadi calon-calon pelangan pertama yang mendorong berkembangnya
bisnis yang anda miliki. Ini berarti anda sudah begitu dekat meraih kesuksesan.