Ketika anda menjadi seorang investor muda di usia yang masih seumur jagung, tanpa disadari sering melakukan banyak kesalahan. Musababnya karena anda tidak punya seorang guru guna menunjukkan
sebuah jalan yang benar.
Mengapa
tidak mempunyai seorang guru ?
Sebabnya,
karena dorongan rasa egois masih sangat tinggi dan merasa apa dipikirkannya adalah paling benar sehingga mereka pikir meminta saran dan
pendapat para ahli profesional hanya buang-buang waktu saja.
Parahnya lagi investor yang muda ini tidak
disiplin, masih suka juga cepat tergiur
dengan tawaran investasi bisnis dengan tawaran katanya
bisa mendapat untung besar.
Belakangan,
akibat sikap egois yang tinggi itu ternyata telah menguras habis sumber modal investasi yang ada di
tabungan mereka untuk dibelanjakan secara sembrono. Ini merupakan
tanda-tanda umum kebanyakan investor muda baru belajar mencari uang lewat sebuah investasi bisnis.
4 Tipe Investor
Keberhasilan
suatu investasi bisnis sangat erat kaitannya dengan suasana emosi seseorang. Emosi
menjadi motor pengggerak menguasai cara berpikir seorang investor
muda ketika membuat keputusan investasi bisnis.
Jadi,
ketika anda punya niat untuk menjadi investor ada baiknya mengenal anda
termasuk dalam kategori investor mana.
a. Tipe flash
(berdasar reaksi)
Karakter investor ini dapat kita ketahui dari cara berpikirnya mudah berubah pikiran. Sedikit saja ada perubahan kondisi pasar akan membuat mereka tidak nyaman dan segera bereaksi cepat. Akibat lebih jauh investor tipe ini selalu menjadi korban dengan isu-isu pasar menyesatkan.
Kalau kepribadian anda termasuk tipe investor ini maka pilihan investasi bisnis
yang tepat dan cocok adalah dengan memilih investasi saham atau forex.
b. Tipe scientist (Berdasar pengetahuan)
Karakter utama
tipe investor seperti ini selalu memikirkan segala sesuatunya secara
terstruktur dan berpegang teguh hubungan
sebab akibat atas suatu peristiwa. Mereka sangat suka sekali menganalisa
data-data, berusaha menggali lebih dalam informasi yang
dirasa punya pengaruh kuat atas suatu kejadian.'
c. Tipe Coutious (Berhati-hati)
d. Tipe individualist (mementingkan diri sendiri)
Dari namanya saja mudah ditebak, investor tipe yang satu ini lebih suka bekerja sendiri dengan ditopang kemampuannya yang dianggap cukup handal. Bila ada saran dari pihak lain, tunggu dulu dan bersiap-siap dibuang kelaut.
Jenis investor ini boleh dibilang petarung tangguh, mereka siap dengan segala resiko atas keputusan yang mereka buat sendiri. Tidak ada rasa penyesalan sama sekali jika keputusan itu ternyata di belakang hari salah besar. Semua jenis investasi bisnis dapat dilakukan oleh investor berkarakter seperti ini.
Kesalahan Investor Muda
Setelah
kita tahu tipe investor yang mana diri kita, maka perlu kita kenali juga 11 kesalahan
yang wajib hukumnya untuk dihindari berikut ini :
1. Jangan Menarik Tabungan Sekaligus
Kesalahan yang pertama ini mungkin berkesan kurang masuk akal sehat. Mana mungkin ingin serius melakukan sebuah investasi tapi tidak menarik tabungan.
api tahukah kamu bahwa biasanya dorongan emosi investor muda untuk berbelanja masih terlalu kuat, apalagi kalau uang ditangan mereka begitu banyak. Akhirnya yang terjadi kemudian, modal untuk berinvestasi menguap begitu saja, hilang tak berbekas
2. Jangan Menggunakan Modal Dari Hutang
Sangat banyak investor muda sering memulai investasi mereka dengan menggunakan rupa-rupa jenis fasilitas kredit bank. Ini adalah sebuah perangkap mematikan yang akan merubah kehidupan anda seperti sesosok zombie.
Tidak
banyak orang tahu bahwa rupa-rupa jenis fasilitas kredit yang ditawarkan itu
sering mengenakan bunga begitu
tinggi, berkisar 3 – 4 % setiap bulan. Persoalannya,
kalau bunga sudah begitu tinggi lantas darimana kita mendapatkan keuntungan ?
Kita
semua tahu, keuntungan di awal setiap investasi baru cenderung pastilah masih
sangat kecil, jadi sangat mustahil bisa membayar bunga kredit pinjaman yang begitu tinggi apalagi jika sudah di
tambah pokok pinjaman.
3. Tidak Mau mengambil risiko
Sebenarnya ada sisi positif menjadi seorang investor muda apalagi statusnya belum menikah. Peluang untuk meraih kesuksesan berbisnis sudah ada di depan mata.
Berbeda dengan investor muda yang sudah memiliki keluarga, tanggungan mereka selalu saja bertambah seiring waktu sehingga gagal total meraih kesuksesan berbisnis, Jadi ambil setiap resiko ketika anda masih muda dan belum menikah.
Banyak
para ahli keuangan menyarankan investasikan uang anda ke dalam bentuk
portofolio semisal saham dan reksadana.
Ini salah satu cara terbaik meraup keuntungan jangka panjang.
4. Menunggu waktu yang tepat
Saat masih muda mulailah melakukan investasi sedini mungkin karena menunggu waktu yang tepat itu tidak ada sama sekali.Saat yang tepat itu hari ini, saat anda masih miskin, kala kondisi keuangan terguncang hebat dan tidak punya apa-apa. Harus dipahami secara sadar, uang anda butuh waktu cukup agar berkembang biak.
5. Berharap Keuntungan tinggi di waktu Singkat
Siapapun dia selalu punya impian ingin segera menjadi kaya tak terkecuali seorang investor muda. Mereka selalu saja tidak sabar untuk menunggu waktu berjalan dari tahun ke tahun.
Akibatnya ketika datang sebuah tawaran investasi
yang menjanjikan keuntungan tinggi dalam jangka pendek, mereka tidak berpikir
panjang lagi dan berusaha menangkap tawaran investasi itu.
Selanjutnya yang terjadi mereka terjebak didalamnya, karena omong kosong ada sebuah investasi bisnis jangka pendek yang mampu memberikan keuntungan yang tinggi.
Selanjutnya yang terjadi mereka terjebak didalamnya, karena omong kosong ada sebuah investasi bisnis jangka pendek yang mampu memberikan keuntungan yang tinggi.
6. Berinvestasi pada bidang yang dilarang pemerintah
Karena minim pengalaman dan didorong emosi tinggi ingin cepat kaya, sering terjadi investor muda membuat kesalahan dengan berinvestasi menggunakan skema yang dilarang pemerintah. Skema seperti ini dikenal sebagai skema ponzi dengan beberapa varian investasi. Contoh sederhana seperti arisan berantai. Hindari skema investasi model begini kalau ingin modal investasi anda tidak akan habis sia-sia.
7. Tidak Memiliki Rencana Pensiun Dini
Diusia duapuluhan, memikirkan rencana pensiun dini tampaknya hal yang mustahil bagi investor muda. Ini jelas kesalahan fatal dan sangat serius. Menunda sebuah rencana pensiun dini itu berarti telah memperkecil ruang gerak diri sendiri untuk meraih sukses dengan segera.
Ingat, tanggung jawab hidup selalu saja akan meningkat seiring bertambahnya usia, dan saat anda sadar ingin mempersiapkan masa pensiun dengan menabung, ruang itu sudah tertutup rapat.
8. Tidak Peduli dengan kesehatan
Yang sering dilupakan investor muda adalah arti pentingnya sebuah kesehatan diri. Mereka pikir, kondisi tubuh yang bebas dari berbagai macam keluhan penyakit maka asuransi kesehatan itu menjadi hal yang tidak penting.
Padahal
bukan soal sehat tidaknya yang penting disini, melainkan sisi harga premi yang
dibayar cenderung lebih rendah pada orang yang usianya masih muda di banding usia lanjut.
9.
Terpengaruh Informasi Media
Pengaruh
pemberitaan di koran atau media televisi faktanya banyak mempengaruhi jalan
pikiran investor muda. Mungkin terdengar sangat bagus informasi yang didengar
itu, semisal kondisi pasar, tapi lantas jangan ikut terpengaruh. Ingat, sudut
pandang bisnis investasi itu sangat banyak.
Baca juga
Bisa saja ketika ada sebuah acara televisi
membahas investasi dengan nara sumber ahli dalam ekonomi mikro maka topik yang
dibicarakan pasti juga soal ekonomi mikro. Pun yang ahli ekonomi makro akan
mengupas tuntas investasi bisnis menggunakan cara pandang ekonomi makro juga.
Jadi
lakukan riset sendiri dan buat keputusan yang tepat dengan tambahan beberapa
sumbang saran para ahli yang anda kenal baik.
10.
Tidak tahu berapa banyak yang harus diinvestasikan.
Menggunakan
sekaligus seluruh dana yang dimiliki
ke satu jenis investasi, merupakan bentuk
kesalahan yang kesepuluh. Berkesan investor muda ini tidak tahu berapa banyak
dana yang dibutuhkan untuk modal investasi bisnis.
Segera hindari cara kerja seperti ini,
lakukan perencanaan yang matang dengan menghitung secara teliti biaya-biaya yang akan dikeluarkan saat berinvestasi.
11.
Terpengaruh data masa lalu.
Memang
dalam dunia bisnis investasi, catatan masa lalu berupa data-data banyak memberikan
informasi seputar trend yang terbentuk dari
sebuah investasi bisnis. Banyak Investor muda masih menggunakan cara
pandang seperti ini untuk mengambil keputusan investasi.
Tapi saat bersamaan harus disadari juga data
masa lalu tidak bisa memberikan garansi keberhasilan investasi bisnis di masa depan.
Selalu diingat, kita tidak bisa menjadi kaya hanya
dalam waktu semalam. butuh kesabaran tinggi untuk melewati setiap proses
membangun investasi bisnis.
Baca juga
9 Peluang Terbaik Mendapat Uang Dari Blog
Baca juga
9 Peluang Terbaik Mendapat Uang Dari Blog